Budidaya jambu air


PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA JAMBU AIR

1. Pembibitan

Persyaratan Benih/Bibit

Biji berasal dari varietas unggul, berumur lebih dari 15 tahun, produktif dan produksi stabil. Biji berasal dari buah masak pohon, yang besarnya normal dan mulus. Biji dikeringanginkan selama 1-3 hari di tempat teduh. Biji-biji yang memenuhi syarat adalah berukuran relatif besar, ukuran seragam, bernas dan tidak cacat, dianjurkan dalam meggunakan bibit jambu air hasil cangkokan/okulasi. Selain lebih mudah dilakukan, cara ini lebih cepat menghasilkan buah.

2.  Teknik Penyemaian Benih

Persemaian dapat dilakukan di dalam bedengan atau di polibag.

a. Bedengan

1. Olah tanah sedalam 30-40 cm dengan cangkul kemudian keringkan selama 15-30 hari.

2. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang sesuai lahan dan jarak antar bedengan 60 cm.

3. Campurkan 2 kg/m2 pupuk kandang dengan tanah bedengan.

4. Buat sungkup bedengan berbentuk setengah lingkaran dengan tinggi pusat lingkaran minimal 50 cm. Naungi sungkup dengan plastik bening.

b. Polybag

1. Lubangi dasar polybag diameter 10-15 cm.

2. Isi polibag dengan media berupa campuran tanah, pupuk kandang.

3. Simpan polybag di dalam sungkup.

3.  Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Pemeliharaan pembibitan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, terutama jika kemarau.

2) Penyiangan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan gulma.

4. Pemindahan Bibit

   


    
Bibit di bedengan dipindahkan ke polybag setelah berumur 6 bulan. Pindah tanam ke lapangan dilakukan setelah bibit berumur 10-12 bulan di persemaian.

5. Pengolahan Media Tanam

Persiapan

Calon tempat tumbuh tanaman jambu air harus dibersihkan dahulu dari berbagai pengganggu seperti: rerumputan, semak/onak dan binatang. Lahan hanya diolah di lubang tanam dan dilaksanakan 15-30 m hari sebelum tanam. Jarak tanam jambu air adalah 8 x 8 m dengan lubang tanam berukuran 60 x 60 x 60 cm.

Pembukaan Lahan

Tanah yang akan dipergunakan untuk Tanaman jambu air dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak dan rerumputan dibuang, dan benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul sampai dalam, dengan mempertimbangkan bibit yang akan ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tidak perlu terlalu dalam tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yang cukup dalam. Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m dan kedalam disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yang kurang lancar. Tanah yang kurus dan kurang humus/tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yang dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting dan dedaunan, dengan kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun kemudian dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan.


Anak petani...!!


Belum ada Komentar untuk "Budidaya jambu air"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel